TUMORNYA LEBIH BESAR DARI HAMIL 9 BULAN


Setiap orang melihat khoiriyah, tentu beranggapan ibu berusia 32 tahun ini sedang hamil. Maklum, perutnya memang seperti ibu hamil 9 bulan. Bahkan lebih besar dari itu.
Tetapi jangan salah, “saya tidak hamil, tapi mengidap tumor kandungan,” kata khoiriyah.
Kata Khoiriyah, tumor itu bersarang di dalam tubuhnya sudah 6 tahun. Ia menginap penyakit itu setelah melahirkan anak keduanya.
Awalnya, ia tidak mengira dirinya terserang penyakit yang sering dialami oleh kaum hawa ini. Baru sadar setelah memeriksakan ke puskesmas dan dinyatakan terkena penyakit tumor.
Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa karena ketiadaan biaya. Apalagi tidak lama setelah ia melahirkan, suaminya meninggal dunia.
                “Ibu Khoiriyah menderita Tumor ovarium yang istilah medisnya bernama cystoma ovarii permagna, sejenis tumor jinak,” kata dr. afifah.
                Namun demikian, karena ukurannya sudah sedemikian besar, penyakit itu telah mengganggu fungsi organ tubuh yang lain. “ operasi, satu-satunya jalan untuk menyembuhkan penyakitnya,”jelas afifah.

Balita dengan kepala 17 KG

Pasangan suami istri Mukhtar Saleh (34 th) dan Sanita (28 th), hanya bisa pasrah mendapati kondisi anaknya, Muhammad Isnaini (18 bulan), menderita hydrocephalus.
Hydrocephalus adalah kelainan bawaan yang biasanya terjadi pada bayi, dengan ditandai membesarnya kepala melebih ukuran normal. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh kelainan pada otak dengan bertambahnya cairan CCS (cairan serebro spinal) sehingga tekanan dalam otak meningkat. Hal ini terjadi akibat ketidakseimbangan antara produksi dan penyerapan kembali cairan tersebut.
“Kami pasrah dengan kondisi anak kami,” jelas Mukhtar, sang ayah yang tinggal di Desa Kalijaga, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur ini. Menurut Muhtar, ketika istrinya melahirkan, tidak ada tanda-tanda bayi mereka mengidap penyakit tersebut. Namun pada bulan-bulan berikutnya, kepala Isnaini mulai ada kelainan, yaitu samakin membesar.

Istiqomah, Butuh Operasi Bibri Sumbing

Istiqomah

Setiap ibu yang baru melahirkan tentu berharap bayinya dalam keadaan sehat dan normal. Namun jika yang diharapkan itu tidak sesuai dengan yang dikehendaki, tentu ia tidak bisa berbuat banyak. Ia hanya bisa pasrah dan menerima ketentuan Allah tersebut.
Itulah yang dialami oleh Suhartini (25). Ibu yang tinggal di Desa Grogol, Tulangan, Sidoarjo ini hanya bisa pasrah tatkala bayi yang dilahirkan ternyata tidak normal. Bayi yang diberi nama Istiqomah itu mengalami cacat bibir atau biasa dikenal sumbing.


Kepasrahan Suhartini tidak hanya berhenti di situ, ia pun juga harus pasrah tatkala bidan menyarankan agar pada usia 6 bulan Istiqomah dioperasi. Maklum ketika itu dia sudah berfikir tidak akan bisa melaksanakan saran tersebut.

“Kata Bu Bidan, anak saya dapat dioperasi ketika telah berumur 6 bulan dan berat badannya 6 kg” kata Suhartini. Kini sampai usia Istiqomah menginjak 3 bulan, Suhartini dan suaminya, Rahman masih belum berfikir mengoperasikan anaknya. “Untuk makan sehari-hari saja kami sering kekuarangan,” jelas Rahman.

Tumor Lidah Membuatnya Tidak Bisa Makan

Maulidani
Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Demikianlah yang dialami oleh Maulidani. Anak yang masih berusia 8 tahun ini, selain menderita tumor lidah, ia harus jauh dari kasih sayang orangtuanya.

Tidak lama setelah ia lahir, lidahnya mengalami pembekakan. Menurut diagnosa dokter, Dani, begitu anak tersebut dipanggil, menderita tumor lidah. Kian hari lidahnya bertambah besar.


Karena kondisi tersebut, sang ibu tidak tahan dan pergi meninggalkan Dani. Sampai kini tidak ada beritanya sama sekali, ke mana sang ibu tersebut pergi.


Tentu saja kepergian sang istri, membuat Mastum, ayah Dani juga putus asa. Akhirnya, ia pun memutuskan untuk mencari nafkah di negeri Jiran Malaysia. Kini Dani tinggal bersama kakek dan neneknya, di sebuah kampung di Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Ibu Irmayati Bersalin Gratis

Jakarta, 18 Juni 2012, Pasangan ibu Irmayanti dan bapak Cecep Mulyalesmana, tidak bisa menyimpan rasa kegembiraannya dikarenakan mendapatkan karuni dari Allah SWT dengan kelahiran putri pertamanya dengan selamat pada 18 Juni 2012 pukul 06.00 di klinik IMS Cipinang Besar Utara JAKTIM.

Selain Kegembiraan dikarenakan Ibu irmayanti dan putri pertamanya dilahirkan dengan selamat keluarga ibu irmayanti teringankan beban biaya persalinan dikarenakan menerima Program Berobat bersalin Gratis dari IMS sehingga terbebaskan dari biaya persalinan.

Program Berobat Bersalin Gratis (BBG) merupakan program kesehatan IMS yang ditujuhkan untuk masyarakat yang kesulitan dalam pembiayaan persalinan. Bagi Instansi atau perorangan yang ingin ikut berkontribusi dalam program BBG ini bisa hub kantor pusat IMS langsung kontak ke 0218569890 atau 085714651474.ims-pusat.com