Istiqomah, Butuh Operasi Bibri Sumbing

Istiqomah

Setiap ibu yang baru melahirkan tentu berharap bayinya dalam keadaan sehat dan normal. Namun jika yang diharapkan itu tidak sesuai dengan yang dikehendaki, tentu ia tidak bisa berbuat banyak. Ia hanya bisa pasrah dan menerima ketentuan Allah tersebut.
Itulah yang dialami oleh Suhartini (25). Ibu yang tinggal di Desa Grogol, Tulangan, Sidoarjo ini hanya bisa pasrah tatkala bayi yang dilahirkan ternyata tidak normal. Bayi yang diberi nama Istiqomah itu mengalami cacat bibir atau biasa dikenal sumbing.


Kepasrahan Suhartini tidak hanya berhenti di situ, ia pun juga harus pasrah tatkala bidan menyarankan agar pada usia 6 bulan Istiqomah dioperasi. Maklum ketika itu dia sudah berfikir tidak akan bisa melaksanakan saran tersebut.

“Kata Bu Bidan, anak saya dapat dioperasi ketika telah berumur 6 bulan dan berat badannya 6 kg” kata Suhartini. Kini sampai usia Istiqomah menginjak 3 bulan, Suhartini dan suaminya, Rahman masih belum berfikir mengoperasikan anaknya. “Untuk makan sehari-hari saja kami sering kekuarangan,” jelas Rahman.

Keluarga yang tinggal di sebuah gubuk ukuran 3 x 5 m di samping area Perumahan Taman Surya Kencana ini
mengaku tak mampu menabung. Gubuk itu terbuat dari sisa–sisa sampah material bangunan dan tidak layak untuk tempat tinggal.

Rahman yang hanya bekerja sebagai kuli bangunan ini merasa dirinya tidak mampu untuk membiayai operasi anaknya. Apalagi pekerjaannya selalu berpindah–pindah, tergantung proyek yangada. “Jika tidak ada proyek, saya nganggur,” jelas Rahman.

Meski dirinya merasa tidak mampu membiayai operasi anaknya, namun ia tetap berdoa dan berharap ada dermawan yang terbuka hatinya membantu operasi anaknya.